Layanan Mandi Ala Negeri Sakura

Mencari kesenangan seperti menjadi keharusan bagi kaum pria. Apalagi setelah menghadapi  kesibukan yang menghimpit. Pelepasan dari tekanan itu agaknya dibutuhkan, dan biasanya yang dicari bukan yang biasa-biasa saja. Kalau perlu mendapatkan yang luar biasa untuk mendapatkan kepuasan tersebut.

Sensasi mendapatkan hal yang luar biasa itu yang kemudian menjadi perburuan menarik di kalangan pria petualang kesenangan. Di kawasan perniagaan dan bisnis besar di Jakarta, bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan kesenangan tersebut. Namun yang memiliki hal-hal yang luar biasa itulah yang hanya ada di beberapa lokasi saja.

Di samping itu para pengelola hiburan khusus pria ini memang seolah berlomba-lomba memberikan
yang terbaik bagi klien-kliennya. Tak hanya memberikan saja yang terbaik, namun mereka berusaha
menampilkan sesuatu yang sama sekali baru dan berbeda. Yang dikatakan baru mungkin juga bukan
hal yang berbau orisinil. Namun paling tidak memberikan kesegaran bagi para penikmat kesenangan hedonis.

Hasilnya memang sesuai dengan harapan. Penikmat kesenangan ini langsung tertarik dan biasanya mengajak jaringannya untuk menikmati kesenangan baru itu. Kalau memang memberikan kepuasan maka berita akan tersebar dengan cepatnya. Seperti salah satunya adalah sebuah tempat penikmat kesenangan yang memberikan layanan mandi bernuansa negeri Sakura.

Mandi ala negeri Sakura ini tidak menggunakan wanita Jepang sebagai bagian dari ritual mandi ini. Wanita yang menemani murni wanita lokal yang jika ditelusuri berasal dari kawasan pantura Jawa. Tempat mandinya juga bukan bath tub yang sering dijumpai di kamar mandi atau tempat yang sejenisnya. Pria pencari kesenangan ini serasa seperti seorang Samurai yang berhak mendapatkan
layanan penuh dari pasangannya.

Ruang Kaca

Pria yang hendak menikmati pelayanan khas ini digiring menuju kamar yang memiliki kelengkapan
layaknya hotel berbintang. Ruangannya terdiri dari satu kasur busa yang berfungsi sebagai tempat pemijatan. Kemudian terdapat satu whirlpool berbentuk oval cukup untuk 4-5 orang.

Lalu satu ruangan dengan dinding kaca yang dilengkapi shower, bak kecil terbuat dari kayu dan tempat duduk yang bentuknya unik. Keunikannya terlihat dari desainnya yang dibuat hanya untuk duduk bokong dan menyangga paha saja, juga penopang tangan. Sedangkan pada bagian selangkangnya tidak terdapat penghalang apapun alias bolong.

Tempat duduk itu – tak tepat kalau disebut kursi, terbuat dari aluminium anti karat, agaknya didesain agar tidak berkarat karena selalu terkena air. Kebersihan kamar ini sangat baik, terbukti dengan lantai kayunya yang mengkilat tak terlihat debu atau setetes airpun.

Kamar inipun melengkapi dirinya dengan berbagai produk perawatan pria, seperti gel untuk rambut,
body lotion dan bedak badan. Tak ketinggalan pula hair dryer yang dapat digunakan bagi pria yang memiliki rambut agak tebal dan panjang. Di dalam kamar ini juga terdapat pemutar DVD yang terkoneksi dengan televisi flat 29 inchi yang terpasang di dinding dan mengarah ke ruang kaca
yang berfungsi sebagai kamar mandi itu.

Biasanya ritual mandi ala negeri Sakura ini dilakukan setelah mendapatkan pemijatan selama hampir satu jam. Namun bila menginginkan melewati sesi pemijatan tidak dilarang pula. Teknik pemijatan yang dilakukan oleh massuse-nya agak-agak nakal. Terkadang tangan mungil nan halus itu menyentuh bagian paling sensitif.

Malahan ada yang menjadikan gerakan pijatannya memang memasuki daerah paling sensitif dari pria. Entah itu disengaja atau memang sudah menjadi semacam SOP – standard operation procedure, yang
harus dilakukan oleh massuse-nya yang rata-rata berwajah seksi.

Memakai rok pendek yang sangat pendek, terkadang memamerkan ‘dalaman’-nya ketika menunduk.
Pun ketika harus berada di atas badan, gesekan-gesekan yang terjadi menimbukan sensasi kehangatan
sendiri. Sedangkan baju berwarna putih ketat memamerkan ukuran dada, bentuk badannya.

Untuk melihat lebih jauh lagi biasanya mereka tak segan-segan meminta charge tertentu. Anehnya
ketika ritual mandi ala negeri Sakura, mereka tidak berkata-kata langsung melepaskan semua  atributnya. Mungkin takut basah, jadi dilepas semuanya.

Seperti anak kecil, pria penikmat mandi ala negeri Sakura ini akan duduk di tempat yang sudah disediakan. Kemudian air hangat mengucur dari shower dan disiramkan ke sekujur tubuh Samurai jadi-jadian ini. Setelah itu baru sensasi mandi ini terasa.

Busa-busa sabun yang membalur di sekujur badan tercipta bukan karena gosokan telapak tangan sendiri. Dengan tekniknya si massuse yang sudah menjelma menjadi ‘pemandi’ ini, menggunakan lekuk tubuh dan gosokan telapak tangannya untuk menciptakan gelembung-gelembung dari sabun cair itu. Semua bagian sudut tubuh tak luput dari terpaan sabun, wajar saja sisa minyak yang digunakan untuk memijat harus dibersihkan. Bila tidak dibersihkan tidak baik bagi kesehatan kulit, bukan?

Sensasi mandi ini tak membutuhkan gerakan apapun, pria penikmatnya hanya duduk dengan manis, kemudian mengikuti segala perintah massuse pemandi itu. Air hangat yang mengucur dari shower ternyata bisa kalah hangat ketika kulit bertemu dengan kulit. Adrenalin terpacu hingga mencemari syaraf-syaraf di kepala memancing keinginan yang lainnya. Penyelesaian adalah jalan terbaik yang tak lepas dari kesepakatan antara kedua pelakonnya.